Mengenal Sejarah Suku Asmat Yang Ada Di Papua

Suku Asmat merupakan suku asli dari Papua yang mempunyai kebudayaan tersendiri. Salah satunya yaitu kebudayaan mengukir serta memahat sejak zaman nenek moyang. Populasi dari suku Asmat terbagi jadi dua, yaitu populasi yang tinggal pada pesisir pantai serta yang ada di pedalaman.

Kenali-Sejarah-Suku-Asmat-Yang-Ada-Di-Papua

Asal-usul dari suku Asmat di yakini berasal dari sebuah cerita mitologi Fumeripits (Dewa Sang Pencipta) yang mana berkembang di daerah tersebut. Jika anda ingin tahu lebih dalam tentang sejarah suku Asmat, maka anda dapat membaca informasi lengkap dari Cerita’Yoo berikut ini.

Ciri-ciri Fisik Masyarakat Suka Asmat

Penduduk asli dari suku Asmat mempunyai ciri-ciri fisik yang sangat khas. Adapun ciri-ciri fisik dari penduduk asli suku ini yaitu sebagai berikut :

  • Kulitnya di berikan warna merah, hitam serta putih
  • Mempunyai Rambut keriting
  • Berkulit hitam
  • Bertubuh tinggi dengan rata-rata yaitu 162 sentimeter bagi wanita sementara 172 sentimeter untuk pria

Baca Juga : Taman Prasejarah Leang – Mengulas Sejarah Wisata Populer

Asal-usul Keberadaan Suku Asmat

Mengenal-Sejarah-Suku-Asmat-Yang-Ada-Di-Papua

Fumeripits adalah seorang dewa yang di yakini turun ke bumi untuk menjelajah serta memulai petualangan dari ufuk barat matahari terbenam. Dalam penjelajahannya itu, Sang Dewa harus berhadapan dengan seekor buaya raksasa lalu mengalahkannya. Tetapi dalam mencapai kemenangannya itu Sang Dewa mengalami luka parah kemudian terdampar di tepi sungai. Sambil menahan sakit, Sang Dewa harus bertahan sampai akhirnya dia bertemu dengan seekor burung Flamingo yang berhati mulia.

Konon, burung flamingo itulah yang merawat Sang Dewa hingga dia pulih. Setelah sehat, Sang Dewa kemudian memutuskan untuk tinggal di daerah itu, lalu membangun rumah dan mengukir dua buah patung. Dia juga membuat sebuah genderang agar mengiringinya menari. Hal itu karena, gerakan tari Sang Dewa mampu untuk membuat kedua patung yang dia buat itu hidup. Kemudian ikut menari serta menirukan gerakan dari Sang Dewa.

Lalu, di kisahkan bahwa kedua patung tersebut jadi pasangan manusia dan adalah nenek moyang suku Asmat. Penggunaan nama Asmat sendiri telah di kenal semejak tahun 1904. Hal tersbeut mengacu pada catatan tahun 1770. Yang mana ada sebuah kapal yang di nahkodai oleh James Cook yakni seorang pelaut Inggris yang mendarat pada sebuah teluk di daerah Asmat.

Setelahnya, tiba-tiba muncul puluhan perahu lesung panjang yang di dayung oleh ratusan laki-laki berkulit gelap. Juga wajah dan tubuh yang di olesi dengan warna-warna merah, hitam serta putih. Konon katanya, penduduk itu menyerang dan membunuh sejumlah anak buah dari James Cook. Laki-laki itulah yang lalu di kenal sebagai penduduk asli dari suku Asmat storyups.com.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *