Mengenal Sejarah Dan Budaya Suku Aga Di Bali
Suku Aga – Terdapat banyak pihak yang beranggapan bahwa Bali adalah pulau yang di huni oleh sejumlah masyarakat dari Suku Bali saja. Tetapi, tahukah anda bahwa sebenarnya terdapat klasifikasi dalam Suku Bali itu sendiri. Pembagian itu di lakukan berdasarkan gelombang migrasi kedatangan pada Pulau Bali.
Dari situlah, anda akan mengenal tentang Suku Bali Aga yang sering kali di sebut sebagai penduduk asli dari Pulau Bali. Sebagian besar dari anda bahkan mungkin saja baru pernah mendengar tentang suku yang satu ini. Jika anda tertarik untuk tahu lebih jauh tentang suku ini, maka simak ulasan yang sudah Cerita’Yoo sediakan berikut ini.
Masyarakat Suku Aga Lebih Suka Hidup Di Pegunungan
Orang Bali yang asalnya dari Suku Bali Aga mempunyai tempat hidupnya tersendiri. Di mana, mereka dapat membangun komunitas pada kawasan pegunungan. Dalam kesehariannya, orang Bali Aga terbiasa dalam aturan adat yang sangat ketat. Area tempat tinggal orang dari Suku Bali Aga yang sangat popular yaitu Desa Tenganan serta Desa Trunyan.
Pada Desa Trunyan, anda dapat mengetahui tentang adanya proses pemakaman yang sangat unik dengan tanpa di kubur atau di kremasi. Lalu, Desa Tenganan adalah desa Bali Aga yang sering mengadakan festival budaya. Salah satunya yaitu Usaba Sambah yang mana di laksanakan secara rutin setiap bulan Juni dan terkadang pada bulan Juli.
Baca Juga : Mengenal Sejarah Yang Menarik Tentang Kota Cirebon
Suku Bali Aga Memiliki Budaya Sendiri
Hidup pada daerah terpencil tentunya membuat Suku Bali Aga mempunyai budaya yang selalu terjaga. Bahkan, di dalam kehidupan sehari-harinya, masyarakat Bali Aga juga memakai bahasa pengantar yang berbeda. Anda pastinya akan menemukan bahasa pengantar ini yanga adalah Bahasa Bali dengan di alek yang sangat unik. Salah satunya yaitu Desa Bayung Gede yang mempertahankan budaya Aga.
Uniknya, anda tidak akan menemukan kesamaan antara Bahasa Bali. Yang mana di pakai pada suatu komunitas Bali Aga dengan komunitas dari Bali Aga yang ada di tempat lain. Sebagai contoh, Bahasa Bali Aga yang di pakai pada Desa Tenganan, mempunyai perbedaan yang cukup mencolok jika di bandingkan dengan bahasa pada Desa Trunyan.
Sebagai suku yang masih sangat terikat dengan adanya adat istiadat, masyarakat Bali Aga sering kali mempunyai ritual keagamaan khusus. Sementara, tradisi keagamaan yang mereka lakukan sering di langsungkan dengan frekuensi yang tinggi. Untuk menjaga kelestarian budaya, maka masyarakat Suku Bali Aga tidak membolehkan adanya pernikahan bersama warga luar desa. Jika hal itu sampai terjadi, maka orang itu harus pindah dari desa lalu tidak akan memperoleh hak-hak dari keluarganya. Selain itu, pernikahan yang terjadi dalam keluarga di mungkinkan dengan batas yaitu silsilah 4 generasi.
Walaupun demikian, bukan berarti bahwa masyarakat Suku Bali Aga alergi dengan kedatangan wisatawan. Karena mereka sangat terbuka untuk wisatawan yang ingin mengunjungi desa tempat tinggal mereka. Pilihannya yaitu, anda dapat berkunjung ke Desa Tenganan ataupun Desa Trunyan. Namun, selama berada pada kawasan desa Bali Aga, pastikan agar anda enghormati adat istiadat dan juga kebudayaan masyarakat setempat storyups.com.