Mengetahui Sejarah Suku Arfak Yang Ada Di Papua
Suku Arfak – Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan serta rasa, tindakan dan juga karya yang mana di hasilkan oleh manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Yang mana di jadikan miliknya dengan cara belajar. Setiap suku bangsa yang ada di bumi tentu memiliki budayanya tersendiri. Di mana kebudayaan yang di miliki (dari moyang) lalu di turunkan pada genarasinya secara turun-temurun. Hal itu agar setiap suku masih terus bisa mewarisi nilai-nilai budaya dari moyangnya.
Budaya di Papua memang sangatlah beranekaragam dan unik yang lalu jadi ciri kas tersendiri untuk orang Papua. Arfak merupakan suku bangsa yang mana mendiami daerah Kabupaten Manokwari Provinsi Papua. Sebagian besar daerah yang terdiri dari gunung ini di tumbuhi oleh hutan lebat serta di aliri oleh banyak sungai. Pada sela-sela pegunungannya ada puncak-puncak yang sangat tinggi. Antara lain yaitu gunung Umeen serta gunung Indon dengan ketinggian sekitar 3.000 meter pada atas permukaan laut.
Asal Usul Orang Arfak
Cerita’Yoo Asal usul orang arfak sudah di kisahkan lewat cerita yang kandung di dalam mite, cerita rakyat ataupun dongeng yang mana di tuturkan secara lisan. Beberapa di antaranya yaitu mite pertama, orang Arfak yang tinggal pada kawasan manokwari yang mana percaya bahwa dunia. Serta juga alam semesta di ciptakan oleh ajemoa yang adalah dewa yang membuat nene moyang pertama dari orang Arfak, Siba. Dan siba ini memiliki tiga orang anak yaitu Aiba (pria), Iba, dan juga Towansiba (wanita). Dari sinilah yang lalu menurunkan sejumlah klen ataupun marga Ahoren, Saiba, Inyomusi, Towansiba, Iba serta sebagainya.
Baca Juga : Mengetahui Sejarah Suku Tengger Yang Berasal Dari Pulau Jawa
Mite kedua yaitu orang arfak percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari binatang (hewan). Misalnya saja seperti dalam Gill Crravell (1988, dan juga salabai 2009: 18) mengemukakan bahwa suku Meyakh, suku hattam serta suku Moile adanya dari (hewan) anjing, yang berkisah dari seorang laki-laki dengan nama Imnyena mempunyai seekor anjing betina. Anjing ini kemudian di beri nama dan mengandung serta melahirkan seorang manusia dengan jenis kelamin perempuan serta dua ekor anjing.
Bayi manusia serta kedua binatang masing-masing di beri nama Ninab dan Wanio. Setelahnya bayi manusia itu tumbuh dan besar menjadi seorang gadis. Da menikah pertama pada daerah eyakh serta keturunan-nya memakai klan Mandacan Indou dan Salabai. Kemudian Sough, Demih, Tibyai, Ullo, Wonggor, Dowansiba. Sebagai suku Arfak Hatam, suku Arfak Moyle serta suku Arfak Sough.
Kepercayaan Suku Arfak
Dalam hal kepercayaan, maka orang Arfak sangatlah percaya dengan adanya kekuatan tertentu di binatang, benda serta tumbuh-tumbuhan. Kekuatan tersebut bisa di pakai untuk menyakiti ataupun membunuh orang lain. Kepercayaan seperti inilah yang kemudian menyebabkan bahwa selalu adanya saling curiga pada kalangan kelompok kecil maupun besar. Untuk mengatasi hal tersebut maak mereka kenal dengan adanya peranan dukun. Sebaliknya pada masyarakat, Arfak ini tidak begitu jelas tentang keberadaan tokoh dewa yang mana mereka percaya. Sehingga tidak begitu terlihat adanya upacara-upacara kepada tokoh seperti itu storyups.com.