Gunung Salak – Gunung Angker Dengan Memiliki Berbagai Cerita Mistis
Gunung Salak merupakan gunung berapi yang terletak di Jawa Barat, Indonesia. Gunung Salak dikenal sebagai salah satu gunung yang angker dan misterius, karena sering terjadi kejadian-kejadian aneh dan menyeramkan di sana.
Berbagai Cerita Mistis Yang Terdapat di Gunung Salak
Gunung Salak menang merupakan tempat pendakian gunung yang menarik bagi para pendaki, karna di tempat ini memiliki daya tarik alam yang berbeda dari berbagai gunung lainnya.Namun tahukah anda, bahwa di tempat ini memiliki berbagai cerita sejarah dan misteri yang belum terpecahkan saat ini juga. Jika anda ingin mengetahui berbagai ceritayoo, berikut dibawa ini anda dapat mengetahuinya.
1. Harta Karun Yang Terkubur di Gunung Salak
Menurut beberapa sumber, harta karun yang terkubur di Gunung Salak adalah harta karun yang disembunyikan oleh Belanda saat Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942. Belanda khawatir bahwa harta karun mereka akan dirampas oleh Jepang, sehingga mereka mengubur harta karun mereka di dalam Gunung Salak, yang dianggap sebagai tempat yang aman dan tersembunyi.
Harta karun yang terkubur di Gunung Salak diduga berupa emas, perak, permata, dan barang-barang berharga lainnya yang merupakan hasil rampasan dari berbagai daerah di Indonesia, terutama dari Jawa Barat.Harta karun tersebut diperkirakan bernilai triliunan rupiah, dan menjadi incaran banyak orang yang ingin memperkaya diri.
Namun, harta karun yang terkubur di Gunung Salak tidak pernah ditemukan hingga kini, dan menjadi salah satu misteri yang belum terpecahkan. Banyak orang yang mencoba mencari harta karun tersebut, baik dengan cara ilmiah maupun mistis, tetapi selalu gagal atau mengalami hal-hal aneh dan menyeramkan.
Beberapa orang percaya bahwa harta karun yang terkubur di Gunung Salak dijaga oleh makhluk-makhluk gaib yang tinggal di Gunung Salak, seperti Prabu Siliwangi, raja dari Kerajaan Pajajaran, dan para batara dari kayangan. Mereka beranggapan bahwa harta karun tersebut adalah milik mereka, dan tidak akan memberikannya kepada siapa pun yang tidak pantas atau tidak berhati-hati.
2. Terdapat Kerjaan Gaib
Konon, di Gunung Salak kerajaan gaib Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi dan terdapat makhluk-makhluk halus. Banyak pendaki yang mengaku melihat sosok Prabu Siliwangi atau mendengar suara gamelan yang berasal dari kerajaan gaib tersebut.
Kerajaan gaib Pajajaran diyakini sebagai kerajaan yang memiliki kekuatan magis dan spiritual yang sangat tinggi, dan dapat mempengaruhi nasib bangsa Sunda. Kerajaan gaib Pajajaran juga dianggap sebagai penjaga dan pelindung Gunung Salak, yang merupakan salah satu gunung yang angker dan misterius, karena sering terjadi kejadian-kejadian aneh dan menyeramkan di sana.
Beberapa orang percaya bahwa untuk dapat masuk ke kerajaan gaib Pajajaran, seseorang harus memiliki ilmu gaib yang tinggi, atau mendapatkan izin dari Prabu Siliwangi atau para batara.Jika tidak, seseorang akan mengalami hal-hal buruk, seperti tersesat, sakit, atau bahkan meninggal.Beberapa orang juga percaya bahwa ada beberapa syarat atau ritual yang harus dilakukan sebelum mendaki Gunung Salak, seperti membawa sesajen, meminta izin, atau membaca doa.
Baca Juga : Legenda Telaga Warna
3. Memiliki Kekuatan Magnetik Yang Kuat
Menurut beberapa sumber, tempat ini menyimpan anomali magnetik yang kuat. Seperti Segitiga Bermuda, yang dapat mengganggu navigasi pesawat atau alat elektronik lainnya yang melintas di atasnya. Anomali magnetik ini disebabkan oleh adanya medan magnet bumi yang tidak merata, atau oleh adanya mineral-mineral magnetik di dalam gunung.
Banyak kecelakaan pesawat yang terjadi di tempat ini, yang diduga berkaitan dengan anomali magnetik tersebut. Pesawat tersebut hilang kontak dengan menara pengawas saat melakukan kebocoran di dekat tempay ini, dan kemudian ditemukan hancur di lereng gunung.
Beberapa orang yang menyebabkan kecelakaan pesawat tersebut dengan adanya gangguan gaib atau kutukan di Tempat ini. Yang diyakini sebagai tempat menghilangnya Prabu Siliwangi, pendiri Kerajaan Pajajaran, dan juga tempat turun dan bersemayamnya para batara dari kayangan. Mereka beranggapan bahwa pesawat tersebut melanggar peraturan atau celana yang berlaku di Gunung Salak, seperti tidak meminta izin, tidak membawa sesajen, atau tidak membaca doa.
Berbagai Peraturan Dan Larangan Yang Terdapat di Gunung Salak
Jika anda ingin berkunjung atau mendaki gunung salak ini. Maka sebelum berangkat ke tempat tersebut pastikan anda sudah mengetahui peraturan atau larangan keindahan Gunung Salak. Bagi anda yang belum mengetahuinya, berikut dibawa ini kami akan memberitahukannya kepada anda.
- Pantangan menyebut atau menanyakan tentang buah salak : Menurut kepercayaan masyarakat setempat. Menyebut atau menanyakan tentang buah salak di tempat ini dapat menimbulkan kemarahan para penguasa gaib yang tinggal di sana, seperti Prabu Siliwangi, pendiri Kerajaan Pajajaran, dan para batara dari kayangan.
- Pantangan memetik bunga angre : Bunga anggrek adalah bunga yang tumbuh liar di sekitar tempat ini, dan memiliki bentuk dan warna yang indah. Namun. Pengunjung dilarang memetik bunga anggrek dengan sembarangan. Karena bunga anggrek dianggap sebagai bunga suci yang menjadi simbol keindahan dan kesucian.Memetik bunga anggrek dapat mengundang bencana atau malapetaka bagi pengunjung, seperti tersesat, sakit, atau bahkan meninggal.
- Celana menyalakan petasan atau sejenisnya : pengunjung dilarang menyalakan petasan atau sejenisnya, seperti flare atau smoke bomb. Karena dapat mengganggu pengunjung atau satwa pembohong, mencemari udara, dan menimbulkan sampah.
- Pantangan duduk di pohon kering : Tempat ini memiliki banyak pohon kering yang tersebar di sekitar kawah atau lereng. Pengunjung dilarang duduk di pohon kering, karena pohon kering di Gunung Salak biasanya sudah lapuk dan berbahaya.
- Pantangan mengambil apapun kecuali foto : Tempat ini memiliki pemandangan alam yang sangat indah dan menarik. Seperti kawah, curug, dan hamparan bunga edelweis.Mengambil apapun kecuali foto dapat dianggap sebagai tindakan tidak hormat atau tidak berhati-hati terhadap Gunung Salak dan para penguasa gaibnya.
Tradisi Penduduk Gunung Salak
Salah satu tradisi penduduk setempat yang cukup menarik adalah Seren Taun. Yaitu sebuah upacara adat yang dilakukan sebagai ungkapan syukur atas hasil panen. Seren Taun merupakan tradisi yang sudah berumur ratusan tahun, dan berasal dari masyarakat adat Sunda. Yang tinggal di Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu, Sukabumi.
Hal ini biasanya dilaksanakan setiap bulan Oktober atau November, sesuai dengan kalender Sunda. Seren Taun melibatkan berbagai ritual, seperti:
- Nyiur Gede, yaitu menebang pohon kelapa yang sudah tua dan mengambil airnya untuk dijadikan minuman khas yang disebut tuak.
- Ngarak. Yaitu mengarak beras hasil panen dari sawah ke lumbung, sambil diiringi oleh alat musik tradisional seperti angklung, gong, dan kendang.
- Nyalakan, yaitu menyalakan api di tengah lapangan, sebagai simbol kehangatan dan kebersamaan.
- Ngaras, yaitu menari bersama di sekitar api unggun, sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional yang mengandung pesan moral dan religi.
- Ngeuyeuk Seureuh, yaitu membagikan beras hasil panen kepada seluruh warga desa, sebagai bentuk rasa syukur dan gotong royong.
Seren Taun juga menjadi bukti bahwa Gunung Salak tidak hanya memiliki cerita mistis, tetapi juga memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi. storyups.com.