|

Sejarah Israel dan Palestina Menurut Kitab Suci

Israel dan Palestina merupakan 2 negara yang saat ini kita tahu memiliki sebuah konflik yang tak berujung hingga saat ini.

Sejarah-Israel-dan-Palestina-Menurut-Kitab-SuciSejarah-Israel-dan-Palestina-Menurut-Kitab-Suci

Keyakinan religius menjadi landasan awal yang menghubungkan kehidupan masyarakat di wilayah Israel-Palestina. Tiga agama besar, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam, memiliki akar sejarah yang dalam di wilayah ini. Peperangan antara Israel dan Palestina bukanlah hal yang baru. Latar belakang konflik ini sangat kompleks dan melibatkan perjuangan politik, agama, dan wilayah.

Lebih dari sekadar persengketaan wilayah, konflik ini memiliki akar yang dalam dan panjang yang terkait dengan sejarah, agama, dan nasionalisme.

Perang Israel-Arab 1948

Ketika Perang Kemerdekaan  atau Perang Pembebasan oleh orang Israel, merupakan konflik bersenjata pertama dari seringkaian beberapa konflik yang terjadi antara negara Israel dan tetangga-tetangga Arabnya dalam konflik Aradan Israel. Bagi orang-orang Palestina, perang ini menandai awal dari rangkaian kejadian yang disebut sebagai The Catastrophe.

Waktu pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan untuk membagi beberapa wilayah Mandat Britania atas Palestina. Tetapi hal ini ditentang keras oleh negara-negara Timur Tengah yang lainya juga ada banyak negeri-negeri Muslim. Kaum Yahudi mendapat 56% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 31% dari seluruh penduduk di daerah ini. Juga kota Yerusalem yang dianggap suci oleh umat Yerusalem , tidak hanya oleh orang Yahudi tetapi juga orang Muslim dan juga Kristen, akan dijadikan kota internasional.

Israel diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948 dan sehari kemudian langsung diserbu oleh tentara dari Lebanon, Irak, Suriah, Yordania, Mesir, dan negara Arab lainnya. Tetapi Israel bisa memenangkan peperangan pada saat itu yang sangat membludak. Ini malah merebut kurang lebih 71% dari luas total wilayah daerah mandat PBB Britania Raya, Palestina. Peperangan ini menyebabkan banyak kaum Palestina mengungsi dari daerah Israel. Namun, di sisi lain tidak kurang pula kaum Yahudi yang diusir dari negara-negara Islam Arab lainnya.

Kisah Perjalanan Musa dan Bangsa Israel

  • Musa dan Kelahiran Agama Yahudi: Musa dianggap sebagai pemimpin yang membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan menerima Taurat sebagai perintah-perintah Ilahi.
  • Pemukiman di Tanah yang Diwariskan: Setelah melewati perjalanan panjang, bangsa Israel menempati tanah yang diwariskan kepada mereka berdasarkan janji Tuhan.

Menelusuri perjalanan Musa dan Bangsa Israel dari pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir menuju kepemimpinan Musa yang mengantar mereka hingga ke Tanah Kanaan. Kisah ini memuat pergumulan, keajaiban Tuhan, dan pentingnya iman dalam menghadapi cobaan dan tantangan.

Musa dilahirkan di tengah penindasan umat Israel dan berhasil selamat dari ancaman pembunuhan bayi lelaki. Ia kemudian diangkat sebagai putra Firaun, tetapi hati nuraninya tergerak saat ia menyaksikan perlakuan buruk yang diterima saudara-saudaranya yang Israel. Di Semak Dalam, Musa menerima panggilan dari TUHAN melalui semak yang terbakar. Dia dipanggil untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan dan membawa mereka ke Tanah Kanaan yang dijanjikan. Penolakan musa, awalnya ragu-ragu, Musa menyadari panggilan ilahi-Nya dan dengan keyakinan serta keberanian yang didapatkan dari pertemuan-Nya dengan Tuhan, ia menerima tugas mulia tersebut.

Padaa saat itu musa keluar dari mesir, Bagian ini mengisahkan sepak terjang Musa dan Harun dalam berhadapan dengan Firaun. Tuhan menurunkan sepuluh tulah yang dahsyat untuk memaksa Firaun membebaskan orang Israel. Kisah ini mencerminkan kuasa dan hukuman Tuhan bagi mereka yang menindas umat-Nya.

Kisah Abraham dan Keluarga

  • Kisah Abraham: Ibrahim (Abraham) menjadi tokoh sentral dalam berbagai agama. Kisahnya berhubungan dengan janji Tuhan yang melibatkan wilayah yang sekarang disebut Israel-Palestina.
  • Kisah Keluarga Abraham: Keluarga Abraham, seperti Ishak dan Yakub, memainkan peran penting dalam sejarah perkembangan masyarakat Israel dan Palestina.

Israel-Palestina Menurut Kitab Suci

Menurut Kitab Suci, konflik Israel-Palestina memiliki akar sejarah yang panjang. Saat ini, konflik tersebut terus berlanjut dengan kedua pihak saling berselisih terkait wilayah dan kekuasaan. Kitab Suci memiliki peran penting dalam mempengaruhi keyakinan dan perspektif penganut agama terhadap masalah ini. Kami akan menjelajahi perspektif Al-Quran, Alkitab, dan agama-agama lainnya serta membahas harapan untuk mencapai kedamaian.

  • Kitab Suci memiliki peran yang kompleks dalam konflik ini. Sering kali, teks-teks suci digunakan untuk mendukung klaim atas tanah, kota-kota suci, dan hak-hak beragama. Namun, sebaliknya, Kitab Suci juga mendorong penganut agama untuk mencari kedamaian, kasih, dan pengampunan sebagai landasan berdamai.
  • Al-Quran memandang Jerusalem sebagai kota suci bagi umat Muslim dan mengajarkan pentingnya melindungi hak-hak Palestina. Pasal-pasal Al-Quran mengilhami pemahaman tentang perjuangan dan harapan rakyat Palestina dalam mencapai kedamaian dan keadilan.
  • Alkitab Perjanjian Lama: Perjanjian Allah dengan Israel memberikan landasan atas klaim terhadap tanah.
  • Alkitab Perjanjian Baru: Ajaran Yesus mengajarkan tentang belas kasihan, kasih, dan perdamaian.

Baca Juga: Sejarah Kudus: Menggali Kejayaan Kuno dan Masa Depan Cerah 

Perjalanan di Padang Gurun

Pemuridan dan Pengujian: Bangsa Israel diperhadapkan pada ujian dan pemuridan selama perjalanan mereka di padang gurun. Mereka belajar mengandalkan Tuhan, mematuhi perintah-Nya, dan membangun hubungan kepercayaan dengan-Nya.

Mukjizat dan Pengaturan: Tuhan berkerja dengan ajaib di antara mereka: memberi makanan manna dari surga, mengalirkan air dari batu, menyediakan arah dengan tiang awan dan tiang api, dan melindungi mereka dari musuh-musuh yang menyerang. Allah membuktikan janji-Nya dan mengarahkan mereka melalui perjalanan yang sulit ini.

Pemutarbalikan Hati dan Pembangkangan: Meskipun Tuhan memberi berkat yang melimpah, bangsa Israel sering kali memutarbalikan hati mereka dengan mempersekutukan Allah atau bersikap memberontak. Perebahasan ini mengajarkan pentingnya kesetiaan dan kerendahan hati dalam mengikuti kehendak-Nya.

Akhir Perjalanan Musa dan Bangsa Israel

  • Bangsa Israel dalam Tanah Kanaan: Setelah penaklukan Tanah Kanaan, bangsa Israel memiliki tugas untuk mempertahankan iman dan hidup sesuai dengan hukum Tuhan.
  • Kematian Musa: Sebelum memasuki tanah yang dijanjikan, Musa dipanggil pulang oleh Tuhan dan meninggal di gunung Moab. Ia dengan setia memimpin bangsanya dan meninggalkan warisan perjanjian Tuhan yang tetap bagi bangsa Israel.

Kisah perjalanan Musa dan Bangsa Israel menjadi peringatan bagi umat Kristen akan kuasa dan anugerah Tuhan, pentingnya iman, dan kepatuhan terhadap hukum-Nya. Kisah ini juga mencerminkan perjalanan rohani setiap orang dalam hidup ini, dengan Tuhan sebagai pemimpin dan penolong yang setia.

Perspektif Modern tentang Konflik Israel-Palestina

  • Perjuangan politik dan nasionalisme meliputi klaim kedaulatan atas wilayah yang sama.
  • Perjanjian-perjanjian damai dan upaya resolusi konflik terus dilakukan.
  • Komunitas internasional berperan dalam pencarian solusi yang berkelanjutan.

Kesimpulan dan Penutup

Melalui kitab-kitab suci dan sejarah modern, kita dapat memahami kerumitan konflik Israel-Palestina. Mempelajari sejarah adalah langkah awal untuk memahami perspektif yang beragam dalam upaya mencapai perdamaian. Sejak berakhirnya Perang Dunia I, kehadiran imigran Yahudi meningkat di wilayah Palestina yang dikuasai oleh Kekaisaran Inggris. Nasionalisme Arab tumbuh bersamaan dengan kekhawatiran tentang hilangnya identitas Palestina storyups.com.

 

Similar Posts

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *