Rumah Rengasdengklok – Mengetahui Peristiwa Bersejarah

Peristiwa Rengasdengklok jadi salah satu momentum yang paling penting dalam perjalanan Indonesia untuk menuju kemerdekaan. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi di Rengasdengklok, Jawa Barat, pada tanggal 16 Agustus 1945 atau sehari sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dalam Peristiwa Rengasdengklok terdapat dua tokoh penting Indonesia yaitu Soekarno dan Mohammad Hatta. Yang mana mereka di culik oleh golongan muda supaya mendesak agar segera terjadinya proklamasi kemerdekaan.

Rumah-Rengasdengklok-Tempat-Paling-Bersejarah

Peristiwa Rengasdengklok Cerita’Yoo sudah terjadi di rumah seorang petani keturunan dari Tionghoa yaitu bernama Djiauw Kie Siong. Rumah Djiauw Kie Siong berada di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Ada juga Djiauw Kie Siong yaitu petani yang tinggal pada sekitaran Sungai Citarum. Djiauw Kie Siong sudah mulai menempati rumah itu pada tahun 1920. Dalam pemberitaan pada tanggal 17 Agustus 2022, istri dari cucu Djiauw Kie Siong, yang ingin di identifikasi sebagai ibu Yanto. Dia mengatakan bahwa rumah tersebut belum pernah di pugar.

Rumah Rengasdengklok

Bangunan rumah, yang mana mulai dari lantai sampai pada bilik kamar, semua masih asli serta berusia untuk lebih dari 100 tahun. Saat ini, rumah yang jadi saksi sejarah Peristiwa Rengasdengklok tersebut sudah di jadikan sebagai cagar budaya. Soekarno dan Moh Hatta di bawa dari Jakarta ke Rengasdengklok pada waktu dini hari Kamis tanggal 16 Agustus 1945. Ibu Yanto menceritakan bahwa kedua tokoh bangsa Indonesia tersebut tiba di rumah itu pada hari Kamis sore. Dalam rombongan yang di boyong pergi ke rumah itu, turut ada juga Istri Soekarno. Selain itu ada Fatmawati, serta anak mereka yang masih bayi yaitu Guruh Soekarnoputra.

Baca Juga : Gedung Joang 45 – Wisata Bangunan Bersejarah Di Jakarta

Adapun penculikan Soekarno dan juga Moh Hatta tersebut di lakukan oleh golongan muda, antara lain Soekarni, Jusuf Kunto, Shodancho Singgih serta tokoh-tokoh lainnya. Soekarno serta Hatta di bawa ke Rengasdengklok untuk menjauhkan dua tokoh penting Indonesia tersebut dari adanya pengaruh Jepang. Kala itu, situasi di Indonesia sedang genting karena vakumnya kekuasaan usai Jepang kalah dari Sekutu. Golongan muda juga tidak ingin melewatkan begitu saja kesempatan itu agar memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sehingga, mereka kemudian mendesak Soekarno serta Moh Hatta agar segera mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Karena hal itu, maka Peristiwa Rengasdengklok sering kali di sebut sebagai sebuah perundingan penting untuk menuju kemerdekaan Indonesia. Tetapi ternyata, Moh Hattamengatakan fakta lain.

Tidak Ada Perundingan Di Rengasdengklok

Rumah-Rengasdengklok-Mengetahui-Peristiwa-Bersejarah

Dalam Legende serta Realitet Sekitar Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945. Yang mana di muat pada Mimbar Indonesia pada edisi 17 Agustus 1951 Nomor 32/33. Yang mana Hatta menulis bahwa tidak ada perundingan yang terjadi di Rengasdengklok. “Di Rengasdengklok tidak ada perundingan apa pun. Di sana kami menganggur selama satu hari lamanya, seolah-olah sedang mempersaksikan dari jauh tentang gagalnya suatu cita-cita yang tidak berdasarkan realita,” Yang mana di tulis oleh Hatta dalam ejaan lama.

Usai satu hari berada di Rengasdengklok, maka Soekarno dan Hatta lalu kembali ke Jakarta yang di jemput oleh Achmad Soebardjo. Golongan muda serta golongan tua sudah sepakat untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Yang mana selambat-lambatnya yaitu pada 17 Agustus 1945 pada pukul 12.00 WIB. Pada dini hari tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan juga Hatta tiba pada kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jakarta, agar mempersiapkan teksnya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia juga di bacakan oleh Soekarno pada pukul 10.00 WIB di tanggal 17 Agustus 1945. Itulah Peristiwa Rengasdengklok yang terjadi di rumah Djiauw Kie Siong, dan jadi salah satu perjalanan untuk menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia storyups.com.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *