|

Kisah Adityawarman – Terbentuknya Suku Etnis Terkenal Di Minangkabau

Kisah Adityawarman – Kerajaan Malayapura ialah perkembangan dari kerajaan Dharmasraya di Sumatera.

Kisah Adityawarman - Terbentuknya Suku Etnis Terkenal Di Minangkabau

Kerajaan ini di buat oleh Adityawarman di sisa area keraja-an Dharmasraya. Dari fakta asal usul yang di temui, beliau jadi penguasa Malayapura Swarnnabhumi ataupun Kanakamedini pada tahun 1347 dengan titel Maharajadiraja Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. Belum lama, bunda kota kerajaan di Dharmasraya di pindahkan ke banat Minangkabau.

Para pakar asal usul berspekulasi Adityawarman lahir serta besar di kerajaan Majapahit pada era pemerintahan Raden Keagungan( 1294- 1309). Dituturkan kalau Adityawarman merupakan sepupu Jayanagara yang ialah raja Majapahit kedua, putra Raden Keagungan.

Keduanya ialah generasi raja Melayu dari kerajaan Dharmasraya. Jayanagara lahir dari putri Petak, sebalik nya Adityawarman lahir dari Cewek Jingga. Tetapi terdapat pula opini yang berkata kalau Adityawarman serta Jayanagara merupakan kerabat sedaging, sebab Raden Wijaya menikah dengan perempuan Jingga serta putri Petak.

Kisah Adityawarman Hubungan Kerajaan Malayapura &  Kerajaan Majapahit

Walaupun berlainan opini hal bukti diri bapak nya, Adityawarman memiliki hubungan yang amat akrab dengan kemajuan kerajaan Majapahit. Di saat Jayanagara jadi raja, Adityawarman mendiami sebagian posisi berarti di kerajaan.

Beliau diutus selaku delegasi Majapahit buat kerajaan Tiongkok pada tahun 1325 serta 1332. Setelah itu pada era pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi, Adityawarman dinaikan jadi Wreddhamantri, ataupun kesatu menteri. Di kenal, Adityawarman ialah figur berarti dalam asal usul kerajaan Majapahit, apalagi ditaksir lebih besar perannya dibanding Mahapatih Gadjah Mada.

Pada tahun 1339, Adityawarman diutus selaku raja anak buah Majapahit ke area Swarnabhumi ( Sumatera) dalam usaha menaklukkan area di sana. Sehabis melaksanakan serangkaian penawanan, Adityawarman mendirikan kerajaan terkini bernama Malayapura pada tahun 1347 selaku perkembangan kewenangan kerajaan Dharmasraya.

Beliau jadi penerus takhta pamannya, Srimat Sri Akarendrawarman. Pada saat berdaulat, Adityawarman memindahkan ibu kota kerajaan ke wilayah banat. Pemindahan bunda kota kerajaan sedang jadi persoalan para pakar sampai di saat ini. Banyak opini yang mengatakan kalau pemindahan itu buat menjauhi serbuan yang bisa jadi di coba oleh Majapahit.

Semacam di kenal, ikatan Adityawarman serta Majapahit mulai retak sehabis beliau berprofesi selaku raja di Malayapura. Mungkin besar perihal itu di coba supaya Adityawarman dapat terbebas dari akibat kerajaan Majapahit. Tidak hanya itu, beliau pula mau memiliki kewenangan yang sebanding ataupun lebih besar dari Majapahit, nampak dari titel yang beliau maanfaatkan.

Sehabis Adityawarman tewas, tahta kerajaan Malayapura di serahkan pada putranya, Ananggawarman. Pada era ini kerajaan Malayapura hadapi kemunduran. Perihal ini diakibatkan terdapatnya penyerangan yang di coba oleh kerajaan Majapahit pada tahun 1409 serta 1411 pada periode pemerintahan Wikramawardhana.

Kerajaan Majapahit

GAJAH MADA serta Adityawarman mengetuai gerombolan Majapahit melanda pulau Bali. Sehabis melampaui Antara Bali serta Samudera Hindia, 2 armada Majapahit berlabuh di Bali bagian selatan. 2 armada yang lain berlabuh di Bali utara lewat Laut Bali. Tujuan mereka merupakan kastel raja Bali, Sri Asta Asura Ratna Alam Banten, di area Beulu( Bedulu, Gianyar). Pertempuran yang seram terjalin. Angkatan Bali berupaya menjaga Beulu. Tetapi perihal itu tidak menemukan sokongan penuh dari penduduk. Mereka malah mengasihani pada angkatan Majapahit sebab aksi jelek rajanya. Kesimpulannya Bali jatuh ke tangan angkatan Majapahit. Raja serta keluarganya berserah.

“ Raja Bali yang hina serta kejam itu dilawan angkatan Majapahit serta binasa seluruh. Seluruh disiden khawatir serta berangkat,” tulis Mpu Prapanca dalam Kakawin Nagarakrtagama.

Bacaan ini mensupport pemahaman sempurna tumbangnya Pulau Dewata dalam Babad Arya Kutawaringin dari Bali. Nagarakrtagama menulis penyerangan itu terjalin pada tahun 1265 Saka( 1343). Selaku pulau yang sangat dekat dengan Pulau Jawa, tutur Slamet Muljana dalam Pengertian Asal usul Nagara krtagama, Bali ialah area awal di luar Pulau Jawa yang di kalahkan Majapahit. Terlebih sehabis Mahapatih melafalkan sumpahnya yang populer itu.

“ Semenjak Gajah Mada dinaikan jadi gubernur Amangkubumi pada tahun 1334, penerapannya terkini diawali pada tahun 1343 dengan penawanan Bali,” ucapnya.

Lebih dahulu, tutur Slamet, area Majapahit terkini mencakup semua Jawa Timur serta Pulau Madura. Sehabis makar Nambi ditumpas pada tahun 1316, wilayah Lumajang balik berasosiasi dengan Majapahit begitu juga terdaftar dalam Prasasti Lamongan.

Semenjak tahun 1331, area Majapahit terus menjadi menyebar sehabis penawanan Sadeng, di pinggir bengawan Badadung, serta Keta di tepi laut utara, dekat Panarukan. Penawanan kedua area ini terdaftar di Nagarakrtagama serta Pararaton.

Kisah Adityawarman Asal Usul Batu Prasasti

Batu Prasasti Adityawarman ialah batu yang dikeluarkan oleh Adityawarman dekat era ke- 14. Adityawarman sendiri ialah salah satu raja Kerajaan Melayu yang menyuruh pada tahun 1347 sampai 1374. Pada era pemerintahannya, Adityawarman dikenal sudah menghasilkan lebih dari 20 batu prasasti, salah satunya merupakan Batu Prasasti Adityawarman. Batu ini ditemui di Busut Gombak, Sumatera Barat, yang saat ini dipindahkan ke Dusun Gudam, Kecamatan Tanjung Kencana, Kabupaten Tanah Latar.

Sejarah Batu Prasasti Kisah Adityawarman

Pada dasarnya Batu Prasasti Adityawarman ialah berkas dari semua batu Prasasti Pagaruyung yang terdapat. Prasasti Pagaruyung pula ialah salah satu prasasti batu yang dikeluarkan oleh Adityawarman pada era dulu sekali. Batu yang di temui di Busut Gombak ini bermuatan aplaus pada Adityawarman yang di saat itu berkeyakinan Buddha Bairawa.

Catatan pada batu itu ditulis memakai graf Jawa Kuno berbicara Sansekerta serta pula Melayu Kuno. Tidak hanya itu, ada ciri ataupun ikon spesial raja yang terdiri dari sebagian bunga, semacam kepala Di saat yang berstil, sulur, serta fauna berupa cicak.

Untuk warga yang bermukim di Luhak Nan Tuo, spesialnya warga Dusun Gudam Tanjung Kencana, kisah hal batu Prasasti Adityawarman lumayan di yakini. Untuk mereka, prasasti ini berperan selaku cerminan sosial serta bayangan norma adat warga setempat. Lewat kisah itu, figur warga dibawa serta dituntut buat sanggup berfungsi selaku pengawas serta otak semua aksi serta sikap warga. Sehabis semua Jawa Timur dipahami seluruhnya, Majapahit mulai menjalar pulau- pulau di luar Jawa yang diucap Nusantara.

Negarakrtagama mengatakan nama- nama wilayah anak buah Majapahit. Tetapi tampaknya, tutur Slamet, di area itu tidak ditemui prasasti yang jadi fakta kewenangan Majapahit. Cerita wilayah yang ditulis setelah itu cuma memegang ikatan bermacam wilayah dengan Majapahit dalam wujud dongeng, bukan selaku memo asal usul spesial.

Tetapi kebalikannya, warga dengan cara totalitas berambisi memiliki atasan yang bisa jadi acuan serta sanggup menuntaskan kasus dalam serta eksternal dengan bagus. storyups.com

Similar Posts

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *