Candi Ratu Boko – Sejarah Candi Yang Megah Dan Indah
Candi Ratu Boko merupakan salah satu situs bersejarah sekaligus tempat wisata yang menarik di kawasan Candi Prambanan. Selain karena tempatnya yang kuno, Candi Ratu Boko juga mempunyai banyak sekali daya tarik. Ratu Boko juga menjadi salah satu candi Hindu pada Kawasan Prambanan. Di mana candi ini tepatnya berada di Desa Dawing serta Desa Sambireja, dengan jarak 19 km sebelah timur dari Kota Yogyakarta dan juga 3 km sebelah selatan dari Candi Prambanan.
Selain itu, Candi yang juga disebut sebagai Keraton Ratu Boko ini letaknya tepat di atas puncak bukit yang tingginya sekitar 200 m. Situs Ratu Boko ini sebenarnya bukanlah sebuah candi, tetapi reruntuhan sebuah kerajaan. Sehingga, Candi Ratu Boko sering kali di sebut juga dengan Kraton Ratu Boko. Di sebut Kraton Boko, karena menurut dari legenda, situs tersebut adalah istana Ratu Boko, ayah Lara Jonggrang. Di perkirakan situs ini telah di bangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra yang beragama Buddha tetapi kemudian di ambil alih oleh raja-raja Mataram Hindu Cerita’Yoo.
Peralihan Pemilik
Peralihan ‘pemilik’ itu lalu menyebabkan bangunan Kraton Boko di pengaruhi oleh Hinduisme serta Buddhisme. Pada situs Ratu Boko di temukan sebuah prasasti dengan angka tahun 792 M yang di namai Prasasti Abhayagiriwihara. Isi dari prasasti tersebutlah yang mendasari dugaan bahwa Kraton Ratu Boko sudah di bangun oleh Rakai Panangkaran. Prasasti Abhayagiriwihara di tulis memakai huruh pranagari, yang jadi salah satu ciri prasasti Buddha.
Dalam prasasti tersebut di sebutkan bahwa Raja Tejapurnama Panangkarana di perkirakan yaitu Rakai Panangkaran, sudah memerintahkan pembangunan Abhayagiriwihara. Nama yang sama juga di sebutkan dalam Prasasti Kalasan (779 M), Prasasti Wanua Tengah III (908 M) dan Prasati Mantyasih (907 M). Berdasarkan para pakar, kata abhaya memiliki arti yaitu tanpa hagaya atau damai, lalu giri berarti gunung atau bukit.
Sehingga, Abhayagiriwihara memiliki arti biara yang di bangun pada sebuah bukit yang penuh dengan kedamaian. Pada pemerintahan Rakai Walaing Pu Kombayoni di tahun 898 sampai 908, Abhayagiri Wihara kemudian berganti nama jadi Kraton Walaing. Kraton Ratu Boko terdiri dari sejumlah kelompok bangunan yang mana sebagian besar di antaranya kini hanya berupa reruntuhan.
Baca Juga : Sejarah Candi Ijo – Candi Paling Tinggi Di Yogyakarta
Cara Menuju Lokasi
Kota besar yang paling dekat dari Ratu Boko yaitu Yogyakarta juga bandara Internasional Adisutjipto. Tentunya jadi pilihan yang bagus bagi turis mancanegara untuk berkunjung ke Ratu Boko lewat Yogyakarta. Akses untuk menuju ke Ratu Boko sangat mudah karena lokasinya yang sangat berdekatan dengan Prambanan. Oleh karena itu, sangatlah memudahkan anda yang memakai transportasi umum dari Yogyakarta.
Informasi Tiket Wisata Candi Ratu Boko
Adapun tarif wisatawan nusantara setiap orang untuk sekali masuk lokasi wisata yaitu :
Tiket wisata terbagi atas dua kelompok yaitu yang berusia 10 tahun keatas membayar senilai Rp 40.000. Sedangkan untuk anak-anak dengan usia 3 sampai dengan 10 tahun membayar senilai Rp 20.000. Itu sudah termasuk premi asuransi untuk setiap orang senilai Rp 500.
Kemudian untuk tarif khusus wisatawan nusantara yang rombongan pelajar serta mahasiswa untuk masing-masing grup setiap kali masuk (dengan membawa surat pengantar dari sekolah atau universitas). Adapun minimal pesertanya yaitu 20 orang dengan tiket wisata Ratu Boko senilai Rp 20.000. Harga tersebut telah termasuk premi asuransi senilai Rp 500 untuk setiap orang.
Selain itu, ada juga paket terusan dimana rute dari Ratu Boko sampai ke Prambanan (fasilitas shuttle pada Prambanan serta Ratu Boko). Di mana orang dengan usia 10 tahun keatas harus membayar sebesar Rp 85.000 dan usia 3 sampai 10 tahun senilai Rp 40.000. Lalu ada juga paket terusan Ratu Boko dan Borobudur dengan tarif sebesar Rp 75.000 untuk usia 10 tahun keatas. Juga untuk usia 3 sampai 10 tahun sebesar Rp 35.000.
Itulah Sejarah dan beberapa informasi tentang Candi Ratu Boko yang kamis sediakan, kunjungi storyups.com untuk info wisata lainnya.